Pertandingan leg kedua final Piala Indonesia 2018 antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta hari Minggu kemarin harus ditunda. Hal itu terjadi dikarenakan insiden yang terjadi dengan skuat Macan Kemayoran.
Bus yang mengangkut para pemain Persija Jakarta mengalami serangan dari oknum suporter PSM Makassar yang mengakibatkan pecah pada bagian kaca. Insiden ini terjadi saat tim Persija Jakarta selesai menjalani latihan sehari sebelum pertandingan digelar.
Para pemain Persija Jakarta terlihat tegang di dalam bus. Mereka terlihat berlindung dari pecahan kaca dan benda yang dilempari dari luar. Bahkan sebelumnya gangguan sudah terjadi di tempat para pemain Persija Jakarta menginap. Sering terdengar petasan dan kembang api pada Jumat malam.
Dengan adanya insiden tersebut, PSSI selaku badan tertinggi sepak bola Indonesia, mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pertandingan di tempat yang netral. Usul itu dibuat untuk kenyamanan pada kedua tim yang akan berlaga.
Namun, usulan itu ditolak oleh CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Ia tetap bersikukuh pertandingan leg kedua final Piala Indonesia 2018 harus digelar di Makassar. Karena itu bisa jadi keuntungan tersendiri untuk anak asuhnya, bermain di hadapan pendukung sendiri.
Berbeda dengan pihak PSM Makassar, manajer Persija Jakarta Ardhi Tjahjoko menilai tidak masalah kalau harus bertanding di tempat netral dan bahkan tanpa penonton sekalipun. Ia mengatakan hal tersebut pada postingan akun media sosial Instagram pribadinya.
“Silakan pindahkan jadwal dan pertandingan ke tempat netral. Bahkan jika harus main tanpa penonton pun kami siap. Sekali lagi, ini semua demi keselamatan sebelum ada penyesalan nantinya. Saya menyesalkan dan prihatin,” katanya dalam ungggahan tersebut.
Bahkan mantan ajudan SBY itu mengatakan kalau ia merelakan trofi Piala Indonesia seandainya banyak yang tidak setuju Persija Jakarta juara. Ia lebih memilih keselamatan timnya daripada sebuah trofi.
“Andai kata hanya sebuah piala yang kalian minta, silakan ambil saja. Saya lebih mementingkan keselamatan nyawa kami semua. Siapa yang berani menjamin kami semua akan selamat?” katanya melanjutkan.
Discussion about this post