Berita bola terbaru – Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno menegaskan bahwa Liga 1 2021/2022 dipastikan tanpa penonton sampai akhir musim. Pemerintah memang telah memberikan izin Liga 1 bergulir dengan syarat tanpa penonton.
Hal ini tentu karena Liga 1 2021/2022 bergulir di tengah pandemi Covid-19, sehingga tanpa penonton jadi pilihan terbaik. Akhir-akhirnya kasus Covid-19 di Indonesia dinilai cukup menurun, walaupun pemerintah masih menerapkan Pemberlakuka Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Dengan penurunan level PPKM, tentunya diharapkan Liga 1 bisa digelar dengan adanya penonton. Meski tidak tahun ini, apakah PT LIB membuka peluang Liga 1 2021 ini bisa digelar dengan menghadirkan penonton di stadion?
Berbicara soal peluang menghadirkan penonton di BRI Liga 1 tak dilakukan untuk musim ini. Sudjarno mengatakan bahwa kajian soal Liga 1 dihadiri penonton itu bukan fokus pada musim ini, tetapi kompetisi musim depan yakni 2022/2023.
“Untuk kompetisi musim yang sedang berjalan ini akan menjadi evaluasi untuk ke depannya,” ujar Sudjarno kepada media, Senin (6/9/2021).
“Itu juga akan jadi bagian daripada kita mencoba menilai bahwa apa pada musim kompetisi berikutnya pada 2022/2023 apakah sudah bisa menghadirkan penonton,” ucapnya menyambung.
“Tentukan semua rekomendasi dari pemerintah dan itu yang sedang kami lakukan saat ini,” ujarnya.
Sementara untuk Liga 1 2021 ini Sudjarno menegaskan kompetisi bakal bergulir tanpa penonton hingga akhir musim.
“Kalau untuk musim ini kami masih merekomendasi kompetisi tanpa penonton itu akan berlangsung hingga akhir musim,” kata Sudjarno.
Hal ini sebenarnya tidak lepas juga dari penerapan sistem baru Liga 1 2021/2022. Menurutnya tidak akan mudah apabila menganut enam seri dan penonton bisa hadir di stadion. Sebab hal itu nantinya tidak akan adil bagi klub di luar Pulau Jawa jika kompetisi bisa dihadiri penonton dengan jumlah terbatas.
Seperti diketahui, Liga 1 bakal bergulir dengan enam seri dan terfokus di Pulau Jawa. Apalagi untuk penentuan venue juga bakal ditentukan secara dinamis dan fleksibel, pastinya sangat tidak mudah. Ditambah lagi, penentuan venue juga tergantung rekoemndasi pemerintah.
Discussion about this post