Berita bola Indonesia – Bercerita tentang ambisi Persib Bandung untuk membentuk Tim Impian pada musim Liga 1 2017 lalu. Mereka bahkan sempat mendatangkan pemain kelas dunia seperti Michael Essien.
Seperti diketahui, sebuah keputusan dibuat PSSI jelang bergulirnya Liga 1 2017 kemarin. Mereka mengenalkan marquee player, dimana setiap klub dibebaskan menggaet seorang pemain berlabel bintang dengan gaji atau biaya transfer fantastis boleh direkrut ke Liga 1.
Hal itu tentu saja dimanfaatkan Persib Bandung untuk merekrut pemain bintang asing berkualitas. Sejumlah pemain coba dibidik oleh klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu. Beberapa di antaranya adalah Ronaldinho Gaucho dan Michael Essien.
Namun hanya ada satu pemain yang datang, yakni Michael Essien. Menurut pelatih Persib Bandung saat itu, Djadjang Nurdjaman, klub sempat mengincar Ronaldinho tetapi sudah lebih dulu terikat kontrak dengan Barcelona sebagai duta timnya.
“Bagusnya sebuah tim tidak lepas dari perencanaan. Waktu itu banyak yang dibidik tetapi tidak terealisasi. Jujur, kami gagal merekrut pemain-pemain hebat, terutama pemain asing di depan,” ujar Djadjang Nurdjaman dalam kanal Youtube Republik Bobotoh TV, Rabu (23/12/2020) kemarin.
“Bahkan awalnya Pak Glenn Sugita (Direktur Utama PT Persib) tadinya mau membawa Ronaldinho, tetapi tidak jadi karena ditarik Barcelona sebagai duta,” sambungnya.
Gagal merekrut Ronaldinho, Manajemen Persib Bandung justru mendatangkan Carlton Cole. Keputusan itu berdasarkan saran dari Michael Essien yang menawarkan mantan rekan setimnya di Chelsea kemarin dengan iming-iming pemain tersebut bagus dalam bermain.
“Tapi, manajemen mendengar bisikan dari Essien, yang ingin dia bawa Carlton Cole. Di situlah awalnya karena kondisi Cole parah,” tambah pria yang disapa Djanur tersebut.
Meskipun sudah mendatangkan dua pemain berkelas dunia. Namun Persib malah terperosok kezona bawah klasemen saat itu. Maung Bandung malah terdampar di posisi 13 pada klasemen akhir Liga 1 2017 dengan nilai 41 dari 34 laga yang membuat Djanur mundur dari jabatannya.
“Saya mengundurkan diri karena ada sesuatu, tidak usah disebutkan. Akhirnya dari keluarga juga memutuskan untuk mundur. Sebenarnya bobotoh yang mendesak mundur itu hanya sebagian kecil saja,” tandas Djanur.
Discussion about this post