Berita bola Indonesia – Ada keputusan dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI). Mereka serentak setuju Liga 1 2020 dilanjutkan di masa pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
Melalui General Manajer APPI, Ponaryo Astaman, yang mengatakan para pemain berharap kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan. Mereka memiliki opsi melanjutkan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan ketat guna mencegah penularan Covid-19 tersebut.
“Kita juga harus melihat perkembangan keadaan sekarang seperti apa. Kalau dinyatakan covid-19 di Indonesia membaik ya kami berharap dilanjutkan. Mau lanjut atau diganti turnamen kan bergantung sama kondisi Covid-19. Paling utama faktor kesehatan dan keselamatan pemain,” ucap Ponaryo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/5).
Sementara itu APPI telah berdiskusi secara virtual dengan PSSI, Selasa (26/5). Salah satu perbincangan membahas kemungkinan kelanjutan Liga 1 2020 yang mungkin bisa digelar pada Agustus atau September 2020 mendatang.
“Tapi itu masih wacana karena semua masih menunggu keputusan pemerintah pada Jumat (29/5). Kita juga tidak bisa ikut-ikutan negara lain, semua bergantung kondisi di sini [Indonesia],” ujarnya.
Sependapat dengan itu Ketua APSSI, Yeyen Tumena, juga mendorong PSSI tetap melanjutkan kompetisi musim ini. Termasuk membuka opsi perubahan format kompetisi untuk mempersingkat waktu pertandingan sehingga tidak banyak waktu diluar ruangan.
“Karena poin pertama itu PSSI wajib menghidupi keluarga sepak bolanya. Kalau tidak, apa gunanya PSSI? Kedua, kami berterima kasih diajak komunikasi, karena pelatih itu bagian dari kompetisi. Tapi yang paling penting ada hal yang sangat nasionalis yaitu timnas,” ujar Yeyen.
APSSI berharap kompetisi dilanjutkan sesuai rencana demi menghasilkan timnas yang tangguh. Opsi format turnamen dianggap tidak ideal dalam persaingan klub.
“Kenapa tidak turnamen? Kalau turnamen tidak ada promosi dan degradasi. Sementara kan juga ada Liga 2. Kami melihat Piala Dunia U-20 2021 kelompok umur, jadi Elite Pro juga harus jalan supaya semua lini kepelatihannya hidup. Ada SSB, ada Liga 3 dan lain-lain juga,” jelas Yeyen.
“Tapi judulnya tetap kompetisi supaya juaranya diakui AFC, sehingga tetap ada promosi dan degradasi dengan pemberlakukan poin-poin terkait new normal,” ungkapnya.
Namun, jika pemerintah memperpanjang status tanggap darurat covid-19 pada 29 Mei mendatan, maka APSSI sepakat kompetisi dihentikan total. Setelah itu, baru mulai dipikirkan untuk menggantikan kompetisi dengan turnamen serta pemberhentian maupun pengalihan kontrak 2020 ke 2021 untuk pemain dan pelatih klub.
“Jangan sampai kegiatan yang kita lakukan menambah orang yang terpapar Covid-19,” tuntasnya dengan tegas.
Discussion about this post