Berita bola Indonesia – Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Mustaqim mengakui kalau striker lokal kalah bersaing dengan striker asing. Melihat Top score tahun lalu memang pendapat Mustaqim ada benarnya.
Bahkan sejak musim 2014 tidak ada satupun pemain lokal yang mampu menduduki peringkat satu daftar top scorer Liga 1. Nama-nama pemain asing seperti seperti Emmanuel Kenmogne, Sylvano Comvalius, Aleksandar Rakic yang mengiasi daftar top scorer Liga 1.
Pada musim lalu musim saja nama asing yang mengisi daftar tersebut, yaitu atas nama Marko Simic. Melihat kebelakang pemain lokal terakhir yang mendapatkan gelar top scorer adalah penyerang Persipura, Boaz Solossa.
Saat itu Boas tercatat menjadi topscore dimusim 2013 lalu. Menurut Mustaqim, itu terjadi karena banyaknya tim di Indonesia yang kurang percaya menempatkan pemain lokal di posisi penyerang.
Saat ini klub-klub lebih memilih mendatangkan striker asing, bahkan tak jarang pula ada tim yang menggunakan jasa dua penyerang asing sekaligus.
“Krisis striker lokal ini harus diakui,” kata Mustaqim, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persebaya.
“Karena kebanyakan klub-klub di Indonesia ini menggunakan striker asing, bahkan bukan hanya satu, sampai dua mereka menggunakan striker asing,” ujarnya.
Alhasil, nanyaknnya striker asing kini telah membuat penyerang lokal tersisih. Kesempatan bermain penyerang lokal di lapangan pun terbilang sedikit. Bahkan tek jarang pemain dalam negeri hanya sebagai penghangat bangku cadangan saja.
“Kesempatan pemain lokal, hampir tidak ada untuk starting eleven,” ujar Mustaqim.
“Kalapun ada menitnya juga sangat sedikit,” tandasnya.
Discussion about this post