Berita bola Indonesia – Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts menilai sepak bola Indonesia memiliki banyak talenta pesepak bola berbakat. Namun, ada faktor yang membuat sepak bola Tanah Air tertinggal dalam mengembangkan bakat-bakat muda potensial dibandingkan negara-negara lain.
Dirinya melihat sebagian besar negara Asia Tenggara mengalami kondisi serupa. Namun Robert menyadari, hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat sepak bola Asia sulit bersaing dengan negara-negara maju.
“Sementara di belahan dunia lain (negara-negara maju), mereka sudah menerapkan sepak bola modern, teknologi baru digunakan dan fasilitas baru juga dikembangkan. Bisa dilihat sekarang fasilitas latihannya sangat bagus dan mayoritas negara Asia khususnya Asia Tenggara tertinggal dari mereka,” kata Robert.
“Sedangkan untuk pemain di Indonesia dan Asia Tenggara, kami tidak punya sistem seperti itu. Ketika sudah mencapai usia 16 hingga 18 tahun, secara latihan memang tidak berbeda, tapi mereka kurang pengalaman dalam berkompetisi, dan kurang kedewasaan dalam mengatasi tekanan. Jadi selama belum mengatasi semua itu, kami akan terus berada di belakang klub-klub besar di dunia. Yang pada akhirnya, itu berpengaruh kepada tim nasional,” katanya lagi.
Meskipun demikian, Robert menilai Indonesia masih bisa berbenah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan Indonesia untuk mengembangkan pembinaan pesepak bolanya meski belum memiliki kompetisi reguler atau infrastruktur sepak bola yang memadai.
Salah satunya dengan mengirimkan tim-tim junior Indonesia untuk mengikuti turnamen di luar negeri. Hal tersebut diyakinin akan membuat para pemain muda kompetitif dan siap bersaing ketika naik ke level senior.
Robert juga menilai, PSSI Primavera hingga Garuda Select yang merupakan program mengirimkan para pemain muda bertalenta untuk berlatih dan mengikuti turnamen di luar negeri menjadi salah satu solusi. Bahkan bila konsisten dengan program tersebut, Robert meyakini, Indonesia berpeluang memiliki pesepak bola muda yang kompetitif di masa depan.
“Contoh bagus adalah tim junior Indonesia pergi ke beberapa negara di dunia dan mengikuti turnamen. Untuk berkompetisi dengan tim yang kelompok usianya sama. Bisa dilihat Indonesia kerap mendapatkan hasil yang bagus. Memang tidak bisa dilupakan kemampuan dasar pemain menjadi yang utama, tetapi elemen kompetitif juga penting,” sambungnya.
Robert pun berharap Indonesia akan menjadi negara dengan sepak bola yang maju di masa depan. Namun untuk mencapai titik itu dibutuhkan proses panjang dan tekad besar dari semua pihak untuk memajukan sepak bola Indonesia.
“Tapi kamu juga tidak bisa hanya meniru. Pesan yang terpenting dari apa yang saya katakan adalah kami tidak bisa hanya meniru misal apa yang dilakukan di Ajax. Karena ada perbedaan budaya, perbedaan lingkungan dan iklim. Kami harus menyesuaikan gagasan yang bagus dengan kemungkinan yang terjadi di Indonesia berdasarkan budaya, lingkungan, dan kemungkinan lainnya,” tandas Robert.
Discussion about this post